Jumat, 12 Agustus 2016

#SRIMASKETIR #SERI4 #BIRTHDAY

#SRIMASKETIR #SERI4 #BIRTHDAY

Malam yang mendung hari ini, bintang enggak kelihatan sama sekali. Sudah pukul tujuh malam, dan anggota Srimasketir Sarah sama Ratu masih pura-pura nggak ngerti kalau hari ini aku ulang tahun.


Namaku Anggi, salahsatu sahabat Srimasketir, ada Sarah, Ratu, dan aku pastinya. Sudah sekitar delapan tahun pertemanan kita dan budaya merayakan ulang tahun jadi yg paling rutin buat dilakukan, tiap tahunnya pasti ketemu di tanggal-tanggal kita ulang tahun.


Kayak hari ini, seperti biasanya,mereka bakalan enggak ngucapin sepatah katapun soal ulang tahun tapi nanti tiba-tiba saja mereka dateng kerumah sambil bawa hadiah ulang tahun ...


Tapi ini udah jam tujuh malem mereka belum dateng juga nih, jadi dinner diluar apa enggak nih.


Lima menit kemudian terdengar teriakan dari balik pintu kamarku.


"Happyyy birthdayyy~" Ratu langsung meluk aku.


"Selamat ulang tahun ya nggi,smoga segera ketemu jodoh" Saut Sarah sambil ngasihin kado "Nih, kadonya".


"Maaciiih semuaa" jawabku sambil lekas buka kadonya "kadonya kubuka ya".

Pas aku buka kadonya aku mikir, kok isinnya kue limaratusan yang di toko-toko itu ya,apa temen-temenku ini jadi bangkrut..eehh..ternyata didalam sekian banyak kue limaratusan terdapat harta karun kotak warna biru, yang isinya jam tangan SHINee^^ betapa senangnya hatiku, hahaha


Ngomong-ngomong soal ulang tahun, menurutku tradisi ulang tahunku 2 tahun lalu yang paling berkesan. Karena waktu itu bukan ulang tahun yang dirayakan waktu senang, tapi saat susah temen temen srimasketir jadi sumber kekuatan aku waktu itu.


Jadi ceritanya Agustus 2 tahun lalu, setelah liburan ke pantai tiba-tiba ibuku ngerasa sakit yang amat sangat diperutnya. Kebetulan waktu itu kakakku lagi mudik ke rumah mertuanya, adekku yang masih duduk di kelas 5 sd,dan ayahku yang sibuk dan kurang bisa diandalin saat itu.


Aku sebagai satu-satunya perempuan di rumah jadinya mengurus semua urusan termasuk membawa ibuku ke rumah sakit.


Waktu itu aku masih kuliah, sekaligus jadi video jurnalis di salah satu stasiun tv swasta di kotaku.


Dimulai dari mengantar ibuku ke rumah sakit dan mengurus segala keperluanya aku lakukan sendiri, mengurus keuangan, mengantri bpjs dari subuh, belum lagi dirumah ada usaha warung milik ibuku yang harus tetep jalan walaupun ibuku masuk ke rumah sakit.


Aku nggak bisa nyetir mobil waktu itu, urusan kendaraan beres cuma dengan nyewa supir.


Urusan rumah sakit? Saat itu tiap hari aku hampir tidak tidur, pagi-pagi sekali aku sudah di rumah sakit nemenin sarapan ibuku,setelah itu berangkat ke kampus waktu itu aku tergabung dalam paduan suara kampus yang rencanya mau ikutan konpetisi karena itu nggak boleh bolos latihan, habis itu liputan berita kesana kemari, setelah itu ke kantor setor hasil liputan dan gag boleh meleset dari deadline, sekitar sore aku kembali ke rumah sakit menunggu dokternya dan menanyakan keadaan ibu, baru kemudian malam harinya aku kembali ke warung ibukku jaga warung sambil menghitung uang hasil jualan. Baru setelah itu aku tidur dikamar, Ayahku bagian jagain ibuku di malam hari. Dan begitulah seterusnya. Waktu itu ibuku terkena abses di ususnya karena itu harus di operasi, semua berkas sudah aku tanda tangani, dokter juga sudah menjadwalkan operasi secepat mungkin. Jadi waktu itu,tidak ada waktu sedikitpun untuk mengeluh, mengeluh karena kakakku yang tidak pulang saat ibunya sakit parah, mengeluh karena ayahku bahkan tidak segera membawa ibuku ke rumah sakit saat itu kenapa harus menungguku, mengeluh karena adikku yang penakut tidak berani ke rumah sakit padahal ibunya sedang sakit, semua itu tidak sempat aku keluhkan saat itu.


Setelah sehari di rumah sakit aku baru memberi tahu srimasketir kalau ibukku sedang dirawat.


Tiba-tiba suatu siang muncul dua cewek berjalan di koridor rumah sakit sambil membawa cake dan hadiah. Aku sempat berfikir, masak ibuku dibawain kue?


Ternyata hari itu aku ulang tahun, saking sibuknya bahkan aku lupa tentang hari ulang tahunku sendiri.


Akhirnya mereka masuk dan memberi salam ke ibuku, melihat lemari di rumah sakit kosong, mereka jadi marah-marah, aku langsung diajak ke supermarket depan rumah sakit.


"Nggi,dengerin ya kalau ngerawat orang sakit pertama butuh tisue basah" sarah ngomel ngomel sambil milihin tisue basah.


"Ini penting nih handuk handuk kecil" jawab si Ratu sambil milihin aneka warna handuk-handuk kecil.


"Sendok plastik,sedotan juga penting" sarah masih ngomel ngomel.


Sejak ibuku sakit aku jadi sedikit pendiam, baru setelah mereka datang aku critain semua.


Sambil duduk duduk di bench rumah sakit kita makan cake tadi bareng-bareng. Aku curhatin semuanya ke mereka dan mereka ngasih saran. Aku yang dulunya gag tau apa-apa dan selalu ngerasa bahwa keberadaanku dirumah nggak penting,ternyata salah. Saat itu emang moment ulang tahun yang paling menyedihkan, tapi saat itu moment ulang tahun paling bahagia menurutku, karena mereka bukan hanya ada waktu aku seneng aja, tapi waktu kesusahanpun mereka ada. Walaupun waktu itu aku dikado baju tidur garis garis super sexy.O Emji~ tapi tak apalah memang tiap tahun aneh-aneh tema kado kita.


Sambil makan cake rasanya aku jadi punya kakak lagi. Mereka baik sekali, itu yang aku rasakan.


Setelah mereka datang aku sama sekali tidak merasa lelah, aku malah jadi semakin semangat menjalani hari-hari yang melelahkan, dan melupakan semua keluhan dan ini semua pasti bisa aku kerjain sendirian.


Sampai akhirnya saat itu ibuku sembuh dan sehat kembali.


Sejak kejadian itu semua tujuan hidupku berubah, ternyata rumah masih membutuhkanku.


Dan waktu itu menurutku ulang tahun paling sengsara tapi sangat indah. Teman seperti mereka pasti akan sulit dicari, tapi aku punya teman seperti mereka. Dan aku bersyukur.


I Love yuuu fulll to the moon stars all universe and back to the earth~^^


Selamat ulang tahun untukkuuu~

Anie

Foto diperankan oleh model.

Jumat, 05 Agustus 2016

#SRIMASKETIR #SERI3 #NANGISNANGISNANGIS

#SRIMASKETIR
#SERI3
#NANGIS

Hai,nama aku Anggi,masih inget cerita cerita soal temen temen srimasketir? Srimasketir ada aku, Sarah, dan Ratu, kisah tentang tiga wanita, eh perempuan,eh belum nikah ding haha. cerita tentang tiga gadis yang kemana-mana selalu boncengan tiga, dan selalu nangisnya barengan. Ngomong-ngomong soal 'nangis',beberapa waktu lalu kita sempet nangis-nangisan juga loh gara gara 'masuknya keluarga baru' yang nyatanya tidak sesuai harapan. Tapi jauh sebelum insiden baru baru ini, kita sudah pernah nangis-nangis bertiga waktu jaman sekolah SMA dulu.


Ceritanya waktu itu kita bertiga gabung di ekstrakurikuler yang sama, kita ikut Pe eM eR ya Palang Merah Remaja, waktu disekolah, UKS jadi tempat favorit kita bertiga,biasanya juga ngopi, nggosip, dan kalo udah sibuk biasanya juga ada pasien, ada yang gara gara kepanasan pas upacara, pura pura sakit, ada juga yang bener-bener sakit sampek kejang-kejang.


Tapi yang namanya organisasi sebelum beneran masuk jadi anggota,ada yang namanya 'diklat' alias pendidikan dan latihan, itu udah kita jalanin waktu kelas X, ini ceritanya kita udah naik kelas XII dan jadi senior jadi kali ini aku mau ceritain insiden nangis waktu kita ngadain diklat.


Jadi waktu itu hari ke-2 dilaksanakannya acara diklat adek kelas baru anak kelas X. Sama sekali nggak ada yang aneh selama diklat, semuanya berjalan lancar, cuma ada satu kejanggalan pagi itu. Tiba-tiba salah satu pembina PMR kita nelepon si Sarah, namanya Kak.Panji. Waktu itu kita sama sekali nggak tahu maksud sebenernya kenapa waktu itu Kak Panji telepon nanyain keadaan diklat disekolah.


Hape sarah getar dan langsung diangkat "Halo?knapa kak?"


"Eh nggak papa,cuma mau nanyain aja keadaan disana gimana?" jawab Kak.Panji.


"Hmm disini baik kok,lancar,pengisi materinya aja agak molor tadi,tapi udah beres kok,knapa?" tanya sarah lagi.


"Tapi aman kan?" tanya kak.panji lagi.


"Ihh dibilangin aman kok,beneran deh" jawab sarah lagi.


"Yaudah kalo gitu,maafin kakak gag bisa datang masih ada urusan kuliah"


"Iya gapapa,yg rajin ya kuliahnya~"


"Ya,asalamualaikum.." "tuut..tuut..." dan teleponpun ditutup.


"Eciiieee dapat telepon dari kak panji ciyeeee~." Ratu tiba tiba muncul dari balik pintu.


"Beneran dari kak panjii?ecieeeee" tambahku, biar tambah merah tuh muka si Sarah.


"Kak panji tanya apaan?" tanya Ratu sambil senyum senyum, nih anak emang demen bikin temennya salting haha.


"Kak panji tanya gimana diklatnya lancar ndak? Gituuu, kalian apaan coba." jawab Sarah sinis.


"Ohh kirain tadi mau bilang selamat pagi,met sekolah,ato apalah apalah hahahaha" tambahku,yang langsung dapet pukulan dari sarah haha. Ya boleh dibilang waktu itu Sarah mendem sesuatu ke kak Panji,entah mendem apaan,tanya aja ke anaknya sendirii hahaha.


Oke mungkin balik lagi ke perjuangan diklat waktu itu.


Sebelum diklat berlangsung kita bertiga udah capek banget urus semuanya yang kebanyakan diurus cuma kita bertiga,anggota kelas dua belas semuanya gag bisa diandelin padahal penyelenggaranya mereka. Kita bertiga harus urus surat ijin kesana kesini, ke guru piket, sampe ke Kepala Sekolah. Dan aku masih inget banget aku ngadep kepala sekolah minta ijin buat ngadain diklat, buat ngijinin anak-anak kelas sepuluh biar bisa ijin masuk kelas, dan tidak sekaligus berhasil masih ada tahapan tahapan ngadep lagi,dan ngadep lagi, ganti tanggal lagi, dan ngeprint surat izin lagi dan itu kegiatan yang paling aku benci,aku benci sekali birokrasi. Semuanya pasti ribet dan melelahkan. Tapi dari kerja keras itulaah kita akhirnya bisa ngadain diklat.


Jadi pagi itu diklat hari ke 2 sekitar jam tiga sore,semua udah bubar. Kita para panitia briefing bareng didalam kelas, sedangkan tas kita ditata di depan kelas.


Briefingpun selesai dengan cepat karena acara semuanya lancar dan sesuai jadwal. Aku, Sarah, dan Ratu langsung keluar kelas ngecek tas kita, barang-barang kita. Entah waktu itu kita sama sama punya firasat buruk. Begitu keluar dari kelas, sama sama kita cek tanggung jawab masing masing, sarah yg bawa uang diklat langsung ngecek uangnya, aku yg tanggung jawab surat menyurat langsung ngecek surat-surat izin buat anak kelas X, sedangkan Ratu langsung diskusi soal agenda acara besok. Tiba-tiba muncul suara pelan tapi mencengangkan.


"Duitnya ilang." sarah yang sedari tadi buka-buka tas tiba tiba bicara yang bikin kita semua diem.


"Beneran duit kita nggak ada!!" teriak sarah makin kenceng.


"Tenang..tenangg" Ratu nimpalin,


"Iya cobak dicek lagi" tambahku,


"Sumpah nggak ada,aku taruh di dompet ini dan gag ada!!" sarah makin histeris.


"Cobak sini kubantuin cari" tambahku lagi.


Aku buka buka tas, dompet dan semua kantong kantong ditasnya Sarah,dan emang duit diklat kita nggak ada.


"Sini sinii kubantu" kata Ratu sambil ikutan meriksa tas saras. Tapi tiba tiba suara lain muncul.


"Eh,uangku ilang" Fafa disebelahku juga ikutan nambahin suasana panas.


"fa,yang bener?" tambahku lagi.


"Iya kak yang bener masak gag ada juga" kata dinda panitia anak kelas XI.


"Semuanya coba priksa tas masing-masing kali aja uang mereka nyangkut di tas kalian" kata Kak.Tyo pembina PMR kita, tapi yg bener aja kak ngapain juga duit mereka nyangkut di kita?


Dan,


Beneran uang diklat dan uang Fafa menghilang tanpa jejak.


Si Sarah udah diem banget dari tadi, dan aku tahu bentar lagi dia bakalan nangis. Dan beneran si Sarah nangis dan minta pulang. Akhirnya kita bertiga pulang, seperti biasa, boncengan tiga.


Waktu dijalan kita bingung juga mau kemana, trus acara besok gag bisa jalan tanpa duit, beli konsumsi pake apa coba?


Akhirnya kita bertiga enggak pulang, kita tiba tiba turun di warung lesehan deket rumah aku.


Begitu duduk, si Sarah cari toilet buat nangis.


Begitu sarah balik, kita malah nangis bertiga hahahaha.


Begitu makanannya dihidangin, kita makan si sambil nangis-nangis dikit. Mungkin mas-mas yang nganter makanan tadi bingung juga ngapain nih cewek bertiga masih pake seragam dan nangis nangis gag karuan, ngabisin tisue pula.


"Aku gag berani pulang, lagian kok bisa uangnya ilang??" kata Sarah sambil sesenggukan.


"Kok bisa ya? Perasaan semua lancar jaya indonesa merdeka hari ini,kok adaa aja yaa?" tambahku,


"Eh bentar itu tadi ada temenya kak.Tyo kan disana, trus waktu briefing dia nggak ada kan..jangan jangan" tambah Ratu.


"Masak si?" kata sarah sambil nyeruput jus semangka.


"Tapi bisa juga loh sar" tambahku sambil nyeruput jus stroberi.


"Eh bentar ,kak.panji tadi pagi nelepon kamu kan?" kata ratu sambil minum minuman greentea kesukaannya.


"Trus hubungannya sama kak panji apaan?" tanyaku,


"Eh iya,tadi kak panji nanya acaranya aman apa enggak gituu" kata sarah.


"Tuh kan apa aku bilang, tadi pagi itu pertanda kann~" timpal Ratu.


"Pertanda apaan?". Tanyaku lagi.


"Ihh nih anak emang nggak peka, pertanda kalo bakalan ada hal buruk" tambah Ratu emosi.


"Oooo..iya ya lupa hehehe" kataku sambil cengingisan gag jelas.


Jadi gini, Kak.Panji punya semacam apa yaa namanya..mungkin semacam indra ke enam gitu entah detailnya indra yang seperti apa, tapi pagi itu Kak.Panji emang beneran ngerasain sesuatu dan ngingetin kita,tapi ya gitu kitanya nggak peka dan bahkan mikir yang enggak enggak,kirain pdkt sama Sarah haha.


Habis makanan kita abis, kita bertiga lanjut pulang sebelum mata mata kita jadi sembab gag karuan.


Malemnya, di rumah, tepatnya di kamar, kita bertiga sms-an ,waktu itu kita belom punya smartphone.


Jadi inti smsnya, kita bertiga bingung uang tinggal 70ribu dan gag cukup buat konsumsi diklat besok, itu uang larinya kemana juga kita gag tau, trus marah banget kalo emang uang tadi dicuri seseorang, waktu nanya Kak.Panji yang nyuri siapa ya Kak.Panji gag mau ngomong, kita bertiga saking marahnya, tapi gag tau mau gimana lagi akhirnya cuma bisa berhenti ngetik sms dan nangissss sepuasnya sampe ketiduran.


Pas Pagi nya dapet sms dari sarah isinya gini "buat uang yang ilang,aku yg ganti,gapapa aku baru dikasih uang mamaku,jadi boleh dipake" sebenernya bukan salah Sarah juga, tapi dia bendahara jadi ya ngrasa bersalah juga...tapi ya untung juga masih ada mamanya yang berbaik hati, makasih tante hehehe.


Pagi nya berangkat diklat lagi,walopun awan sampe turun dari langit, yang penting diklat harus jalan, biar usaha kita selama ini enggak sia sia.


Begitu nyampe sekolah hal yang paling lucu adalah...

Adalaah...

Adalaaaahh....

Mata kita bertiga..


Aku


Sarah


Ratu..


Mata kita bertiga sembab, kayak habis tawuran tingkat kecamatan. Oh Mennn~ sebegitu kuatkah ikatan kita sampai sembab pun barengan juga? Hahaha.


Jadi begitulah, entahlah siapa pencurinya,sampai sekarangpun enggak tahu siapa pencurinya.


Btw, knapa kita bisa jadi temenan samoe sekarang??


Ini semua karena PMR, dan knapa ini semua karena PMR?? Knapa kita rajin banget jaga UKS sampe bolos kelas? Apa gara-gara kak panji? Haha, tentu saja bukan. Ini gara gara kamu. Ahh..lain kali saja cerita masalah itu hahahahhahaa.

Dan cerita ini terinspirasi dari kisah nyata.


Author Anie^.~  Asalamualaikum.


Foto diperankan oleh model 😄